News Update

Zakat untuk Kesejahteraan Global

Monday, 2 June 2014

world-zakat-forumWorld Zakat Forum (WZF) kembali mengadakan kegiatan konferensi zakat internasional di New York AS pada tanggal 28-29 Mei 2014. Konferensi ini bertujuan untuk membangun sinergi dan koordinasi antar stakeholder strategis perzakatan dunia, mulai dari kalangan praktisi lembaga zakat, akademisi, ulama, hingga LSM yang memiliki perhatian terhadap persoalan kemanusiaan dan keadilan ekonomi. Belasan negara hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Malaysia, India, Sudan, Afrika Selatan, Yaman, Turki, Bosnia Herzegovina, Pakistan, Arab Saudi, Mesir, dan lain-lain.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah isu strategis dibahas oleh para peserta konferensi, antara lain bagaimana mengoptimalkan potensi zakat dan menjadikan zakat sebagai instrumen utama dalam upaya untuk mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan pendapatan. Diperlukan adanya penguatan kerjasama global dalam pengelolaan zakat, sehingga hal tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat manusia, khususnya umat Islam.

Para peserta konferensi juga sepakat bahwa WZF harus menjadi tempat bertukar gagasan dan pemikiran terkait pengembangan perzakatan, fasilitator komunikasi dan kerjasama zakat lintas negara dan lintas regional, serta media untuk meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan zakat. Menurut pengurus BAZNAS Ahmad Mukhlis Yusuf, salah satu variabel penting yang perlu mendapat perhatian adalah good zakat governance. “Good zakat governance ini merupakan faktor kunci yang menentukan kualitas pengelolaan zakat, apakah publik percaya dengan lembaga zakat, maupun apakah zakat bisa memiliki dampak positif secara ekonomi dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan,” jelas Mukhlis.

Dalam kesempatan itu, World Zakat Forum juga memilih sekretaris jenderalnya yang baru untuk periode 2014-2017. Ahmad Juwaini (Presdir Dompet Dhuafa) terpilih menjadi Sekjen WZF yang baru, menggantikan sekjen sebelumnya KH Didin Hafidhuddin. Ahmad didampingi oleh delapan deputi sekjen, yaitu Imam Shamsi Ali (New York), Elnur Salihovic (Bosnia), Mohd Izam bin Mohd Yusof (Malaysia), Mohd Rasiq Mukhtar (Sudan), M Hoosen Essof (Afrika Selatan), Syed Zafaar Mahmood (India), Mohd Obaidullah (IDB/Arab Saudi), dan Irfan Syauqi Beik, yang juga Staf Ahli BAZNAS.

Dipilihnya Ahmad Juwaini untuk melanjutkan kepemimpinan KH Didin Hafidhuddin menunjukkan bahwa perzakatan Indonesia telah mendapatkan kepercayaan dunia internasional.“Ini adalah amanah yang sangat berat, sekaligus tantangan bagi kami untuk mewujudkan sinergi gerakan zakat bagi kesejahteraan global,” pungkas Juwaini.

//pusat.baznas.go.id/