KBRN, Lhokseumawe : Konsep Ekonomi Islam menawarkan keuntungan dan kesuksesan yaitu dengan bertranksaksi dengan Allah SWT.

“Bertransaksi dengan Allah dapat menyelamatkan dari azab yang pedih, dengan cara beriman kepada Allah dan Rasulnya, berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwa” (QS:as-Shaf: 61) prinsip larangan dalam Islam tidak menghabiskan energi dan cost, disaat manusia tidak mengkonsumsi narkoba, melakukan free sex dan mengadu nasib pada judi maka tidak akan menghabiskan biaya dan energi,” ujar Ketua Pusat Studi Keislaman Universitas Malikussaleh dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Lhokseumawe Damanhur, Lc, MA saat didialog RRI Lhokseumawe, Senin (23/2/2015).

Selain itu Damanhur mengatakan Islam tidak mengakui pertambahan nilai ekonomi dari aspek yang dilarang seperti pendapatan dari prostitusi atau penjulanan narkoba, karena dampaknya lebih parah dari manfaat yang diberikan.

“Adapun hukuman bagi yang dalam narkoba dalam bentuk takzir (diasingkan) bahkan ada yang berpendapat boleh di hukum mati sebagaimana dikatakan oleh Syiekh Wahbah Zuhaili dalam Kitab “Fiqh Islam wa Adillatuh,” terangnya. (IBS/WDA)